Dagangberita.com - Usai menang Persebaya 3-2 menghadapi Arema FC pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, menjadi duka dalam hari Sabtu tanggal 01 Oktober 2022. Para pemain Persebaya diamankan didalam mobil taktis.
Setelah laga selesai suporter Arema yang kecewa masuk ke lapangan stadion. Sikap buruk itu mendapat respons dari petugas kepolisian. Kerusuhan itu juga membuat polisi menembakkan gas air mata

Kerusuhan yang dibuat suporter Arema juga membuat pemain Persebaya tidak bisa menuju hotel. Pasalnya, kendaraan taktis yang ditumpangi Alwi Slamat dan kawan-kawan diadang suporter tuan rumah.
"Mohon doanya untuk tim yang masih berada di dalam rantis dan terjebak di kepungan massa," tulis Persebaya melalui akun Twitter resmi.

" Korban tewas terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi, " ungkap Kapolda Jatim Minggu tanggal 02 Oktober 2022.
Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.
Kericuhan sendiri bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.
" Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak, " sebut Kapolda. (*)