DAGANGBERITA.COM - Isra Mi'raj, bukan sekedar sejarah perjalanan di waktu malam, namun perjalanan Nabi Muhammad SAW yang maha dahsyat, di luar jangkauan akal manusia yang terbatas. Rasulullah dalam melakukan Isra Mi raj ini, bukan atas kemauan sendiri, namun karena dipanggil Allah untuk menjalani Isra Mi'raj.
Perjalanan pada malam hari yang dialami Rasulullah SAW tersebut dikawal oleh malaikat Jibril dari Masjidil Haram (Makkah-Arab Saudi) ke Masjidil Aqsha (Palestina), lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh dan tahukah kamu seberapa jauh perjalanan tersebut? Simak perjelasan berikut ini, yuk.
Ini Sejarah Singkat dan Hikmah Isra' Mi'raj :
1. Waktu terjadinya
Isra' Mi'raj terjadi di Kota Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Ada yang mengatakan 5 tahun sebelum hijrah, 1 bulan sebelum hijrah dan 1 tahun sebelum hijrah. Walaupun ada yang mengatakan malam 27 Rajab, tapi para ulama berbeda pendapat karena tidak ada dalil khusus yang menyebutkan secara spesifik. Intinya adalah kita mengimani dan mengambil ibroh peristiwa Isra' Mi'raj.
2. Hiburan untuk Rasulullah
Isra' Mi'raj adalah salah satu 'hiburan' dari Allah untuk Rasulullah setelah terjadinya amul huzni atau tahun kesedihan setelah wafatnya Khadijah Radiallaahu 'anha dan Abu Thalib.
3. Rasulullah sampai ke Sidratul Muntaha
Isra' Mi'raj adalah peristiwa saat Rasulullah menaiki buraaq yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Dari Masjidil Haram ke Masjidi Aqsha dan naik ke sidratul muntaha (di langit ke-tujuh).
Sidrah berarti sejenis pohon rindang sedangkan Muntaha bermakna tempat terakhir. Secara kebahasaan gabungan keduanya bermakna tumbuhan atau pohon sidrah yang tak terlampaui.
4. Rasulullah bertemu dengan Nabi-Nabi
Dalam peristiwa ini, Rasulullah bertemu dengan nabi-nabi di setiap langit. Di langit pertama, Rasulullah SAW berjumpa dengan Nabi Adam. Pada keenam langit berikutnya, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Nuh, Nabi Harun, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Idris, Nabi Yahya, dan Nabi Isa.
Dari Sa’id bin Al Musayyib, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika aku diisra’kan (diperjalankan), aku bertemu Musa ‘alaihis salam.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mensifatinya dengan mengatakan bahwa ia adalah pria yang tidak gemuk yang berambut antara lurus dan keriting serta terlihat begitu gagah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu ‘Isa.” Lalu beliau mensifati ‘Isa bahwa ia adalah pria yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek dan kulitnya kemerahan seakan baru keluar dari kamar mandi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu Ibrahim –shalawatullah ‘alaih– dan aku adalah keturunan Ibrahim yang paling mirip dengannya. Aku pun datang dengan membawa dua wadah. Salah satunya berisi susu dan yang lainnya khomr (arak). Lantas ada yang mengatakan padaku, “Ambillah mana yang engkau suka.” Aku pun memilih susu, lalu aku meminumnya.” Ia pun berkata, “Engkau benar-benar berada dalam fithrah. Seandainya yang kau ambil adalah khomr, tentu umatmu pun akan ikut sesat.” (HR. Muslim no. 168).
5. Perintah Shalat 5 waktu
Artikel Terkait
Klik dan Play, Cara Akses 172 CCTV Lalu Lintas Kota Medan, Sumatera Utara: Live Video Streaming
Link 48 CCTV Lalu Lintas Kota Bekasi Jawa Barat: Cara Akses Live Video Streaming Alun-alun Hingga Terminal
Link Video Live Streaming CCTV Lalu Lintas Banyumas Jawa Tengah di 28 Lokasi
Perbedaan Kedua Teks, Puisi 'Pada Suatu Hari Nanti': B. Indonesia Kelas 10 Hal. 159 162-163 K-Merdeka
Tabel Majas dan Jenis Citraan Puisi, Jawaban B. Indonesia Kelas 10 SMA/SMK Halaman 165 166 167 K-Merdeka
Berhasil Lawan Buaya 'Ahmad' Terlepas Dari Gigitan
Kata Konkret Pulau, Jenis Majas dalam Puisi "Ibu": Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka
Maksud dan Efek Kata Ganti 'Aku' dan 'Kau' Puisi 'Tapi': Jawaban B. Indonesia Kelas 10 Halaman 177 K-Merdeka