DAGANGBERITA.COM - Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu mengampanyekan gerakan stop boros pangan. Pasalnya, selama ini diketahui banyak makanan yang terbuang di Indonesia akibat konsumsi makanan yang berlebihan. Mendagri meminta agar daerah mencontoh upaya yang dilakukan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Medan.
“ Jadi kita harus bekerja bergerak bersama untuk menyampaikan kepada publik supaya makan dan membeli secukupnya,” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin tanggal 11 September 2023.
Baca Juga: Hari Ini BP Batam Dikepung Ratusan Massa, Terkait Masalah Pulau Rempang
Mendagri melanjutkan, berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) harga komoditas beras diketahui tengah mengalami kenaikan. Karena itu, upaya dalam mengampanyekan gerakan stop boros pangan menjadi hal yang penting dan mampu membantu pengendalian harga. Dirinya mengatakan, saat ini pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam mengantisipasi naiknya harga komoditas beras.
“ Untuk harga beras naik ini menjadi atensi kita karena bisa terjadi dan ini hampir sama dengan data BPS tadi, terjadi defisit. Importasi menjadi sangat penting dan kesiapan cadangan stoknya juga menjadi sangat penting sekali,” tambahnya.
Baca Juga: Daftar Penyalur Donasi untuk Gempa Maroko, Ada Lembaga Islam Amerika, Cek Link Cara Kirim Sumbangan
Mendagri menambahkan, saat ini pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melakukan intervensi dengan menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Berkaitan dengan upaya itu, Mendagri mendorong agar Bapanas dapat bekerja sama dengan Pemda.
Dengan demikian, diharapkan bantuan tersebut terdistribusi secara tepat sasaran. Di samping itu, Mendagri juga mendorong daerah agar ikut serta dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Pemda dapat mengoptimalkan upaya itu melalui instrumen anggaran yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“ Tolong di daerah juga bisa meng-cover dalam bentuk gerakan bansos yang sama dengan menggunakan instrumen APBD yang ada, baik dari bansos reguler, dari bansos yang dikelola oleh dinsos, maupun dari BTT,” tambahnya.
Lebih lanjut untuk menyikapi potensi kenaikan harga beras, Mendagri mengimbau daerah untuk ikut pula mengampenyekan langkah diversifikasi pangan kepada masyarakat. Artinya, masyarakat didorong agar tidak hanya bergantung kepada komoditas beras, melainkan juga makanan sehat lainnya, seperti sagu, keladi, ubi, dan kentang. Apalagi makanan tersebut selama ini juga telah banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia timur.****
Artikel Terkait
Gempa Maroko Mengingatkan Peristiwa Gempa di Kota Agadir 1960
Gempa Dahsyat 6,8 SR di Maroko Tewaskan 1000 Orang Lebih, Bangunan Bersejarah di Marrakesh Rusak
Gempa M 6,3 di Donggala Sulawesi Tengah
Update Hari ini Gempa Maroko Korban Meninggal Bertambah 2012 dan Terluka 2049 Orang
Korban Jiwa Akibat Gempa Capai 2000 Lebih, Raja Maroko Umumkan Masa Berkabung
Apa Itu Singkatan Gaul IYKYK, TTYL, GTS, WYLL, RIZZ? Begini Cara Menggunakannya dalam Chat
Tak Perlu Hapus Chat WA Salah Ketik atau Salah Kirim, Pesan WhatsApp Bisa Diedit, Begini Cara Mudahnya