Ini Kutukan Piala Dunia yang Mungkin Terpatahkan di Piala Dunia 2022 Qatar : Prancis atau Argentina?

- Minggu, 11 Desember 2022 | 15:22 WIB
Ilustrasi kutukan Piala Dunia yang mungkin akan terpatahkan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Ilustrasi kutukan Piala Dunia yang mungkin akan terpatahkan di Piala Dunia 2022 Qatar.

DAGANGBERITA.COM - Kutukan adalah salah satu hal yang menarik dibahas dalam Piala Dunia FIFA.

Sebutan kutukan disematkan bagi persitiwa yang selalu berulang di tiap Piala Dunia. Misalnya, kutukan juara dunia yang tidak akan pernah melewati dua fase.

Di Piala Dunia 2022 Qatar ini, ada kutukan yang terpatahkan. Berikut kutukan yang terpatahkan di Piala Dunia 2022 Qatar :

1. Tidak Ada Juara Piala Dunia 3 Kali Berturut-turut
Kutukan pertama ini sudah berlangsung sejak 1962. Brasil menjadi Juara Dunia dua kali berturut-turut pada 1958 dan 1962.

Baca Juga: Arti Kata 'Hayya' di Lirik Hayya Hayya (Better Together) Lagu Soundtrack Piala Dunia 2022 Qatar

Baca Juga: 5 Fakta Profil Stadion Lusail Iconic Tempat Final Piala Dunia 2022 Qatar, Desain Unik Berbentuk Mangkuk

Baca Juga: Arti Lirik 'Al Ho La Dan' di Lagu 'Dreamers' Soundtrack Piala Dunia 2022 Qatar oleh Jungkook BTS

Kutukan ini tidak terpatahkan selama 60 tahun hingga sekarang. Pada Piala Dunia 2022 ini, ada peluang kutukan tersebut terpatahkan.

Ini menyusul Prancis, Juara Piala Dunia 2018 mencapai Babak Semifinal setelah menyisihkan Inggris di Babak Perempat Final.

Bagaimanapun, Prancis tinggal dua langkah lagi untuk mempertahankan Juara Dunia. Prancis akan berhadapan dengan Maroko di Babak Semifinal pada Kamis, 15 Desember 2022 pukul 02.00 WIB.

Baca Juga: CEK FAKTA atau HOAX! Mobil VW Remote Control Bawa Bola ke Lapangan di Piala Dunia 2022 Qatar yang Viral

Baca Juga: Wuling Almaz Hybrid Miliki Fitur Selalu Siap Menjaga Anda Selama Perjalanan dan Memberikan Ketenangan

Baca Juga: Profil Stadion 974 Doha yang Mati Lampu Saat Laga Brasil-Swiss, Akan Dibongkar Setelah Piala Dunia 2022

2. Tim dari Amerika Selatan Tidak Bisa Juara
Kutukan ini sudah berjalan sejak 2002. Lagi-lagi karena Brasil saat menaklukkan Jerman di final.

Halaman:

Editor: Jefri Valdano

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X