DAGANGBERITA.COM - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Asep Dermawan SIK, memastikan penanganan Derison Siregar (23) pekerja rekanan PT PHR, yang tewas masih berlanjut.
Asep menyampaikan, sampai saat ini pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi, totalnya 11 orang. Para saksi itu, diantaranya delapan orang merupakan pelaksana pekerjaan dan tiga diantaranya pemberi pekerjaan.
"Kasus ini masih kami tangani," kata Asep, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis tanggal 09 Februari 2023.Baca Juga: Pileg Kaltim dan Kaltara, Dapil dan Jumlah Kursi DPR, DPRD Provinsi di Kalimantan Timur dan Utara Pemilu 2024
Asep membantah, pihaknya mengambil alih kasus ini, karena sejak awal kejadian sudah ditangani Ditreskrimum Polda Riau." Bukan diambil alih, sebab Polsek setempat hanya mengambil tindakan awal saja," ungkap mantan Kapolres Kampar ini.
Terbaru sebut Asep, pihaknya sedang berupaya menghubungi pihak keluarga, untuk dimintai keterangannya. " Saat ini penyidik sedang berupaya meminta keterangan pihak keluarga," ujar Asep.Baca Juga: Info Pemilu 2024 Kalsel: Jatah Kursi dan Dapil DPR, DPRD Provinsi di Pileg Kalimantan Selatan
Sebagai informasi, Derison Siregar (23) tewas mengenaskan saat bekerja di sumur minyak Wilayah Kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Desa Minas Barat, Siak, Rabu (18/1).
Informasinya, Derison Siregar tewas saat pengeboran minyak di lokasi bersama beberapa rekannya.
Untuk diketahui sebelum kejadian, korban berangkat bersama beberapa rekannya ke lokasi Sumur Rig PHR di Area 5D-28 KM 33 Minas Barat.
Tiba sekitar pukul 08.30 WIB, sebanyak 17 karyawan PT Asrindo Citraseni Satria langsung bebekerja membongkar meja floor atau lantai kerja Rig.
Kronologisnya, saat itu Derison Siregar, sedang menurunkan peralatan baik elevator dan observer dari meja floor ke tanah dan rekannya sebagai operator mengoperasikan Air Hoist.
Saat bekerja, korban dan rekan lainnya mendorong benda yang dikaitkan di Air Hoist supaya keluar dari pagar meja floor dan diturunkan ke tanah, selanjutnya dilepaskan dari hook (pengait) Air Hoist.
Momen sebelum kejadian, Bayu selaku operator dan asistennya Octa memberi aba-aba untuk mengangkat atau menunrunkan alat. Karena posisi operator di driller console dan tidak dapat melihat ke arah atas karena tertutup kanopi.
Setelah itu, Octa mengatakan kepada operator untuk mengangkat Fosv melewati lubang Mongkeyboard kira-kira 20 meter, dari meja floor. Namun, tiba-tiba alat Fosv.
Karena tidak mengetahui posisi korban, Bayu dan Octa yang selesai melakukan pekerjaannya melihat Fosv sudah berada di sebelah kanan korban. Tubuh Derison Siregar tergeletak dan kepalanya berada di atas meja Floor.
Melihat kondisi Derison, Octa langsung bergegas berlari ke arah camp mengambil tandu. Disusul rekan lainnya langsung membawa korban menggunakan mobil ke klinik PHR.