DAGANGBERITA.COM - Korban pencabulan wanita berinisial Y di Jambi bertambah sebanyak 17 orang anak. Selain cabul, wanita tersebut juga meminta anak-anak mengintip aksinya saat berhubungan seksual dengan suaminya.
Terkait hal ini pelaku Y kini telah ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadapnya. Ia ditangkap Polda Jambi saat sedang istirahat bersama saudaranya di Telanaipura, Kota Jambi, Jumat tanggal 03 Februari 2023 malam.
Baca Juga: Polresta Sleman Amankan Ketua Remaja Yang Cabuli 20 Anak Laki Laki
Pada awalnya jumlah korban yang terlapor hanyalah 11 orang. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan olah TKP jumlahnya bertambah menjadi 17 orang. Para korban itu terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Mereka semua berusia 8 hingga 15 tahun.
Pelaku Y menjalankan aksinya di rumahnya di Kelurahan Rawasari, Kota Jambi. Dalam menjalankan aksinya, Y memanfaatkan rental PlayStation (PS) untuk membujuk rayu hingga memaksa korban memenuhi hasrat yang tidak wajar. Para korban itu dijanjikan waktu tambahan bermain gim dan satu per satu dari mereka dipanggil masuk ke kamarnya.
Baca Juga: Sekjen Kemendagri : Tanggung Jawab Bupati dan Walikota SD, PAUD, TK, dan SMP, SLB
“Minggu depan kami melakukan pemeriksaan pada korban (6 korban tambahan) dan mengadakan pemeriksaan kejiwaan pada tersangka,” ujar Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudistira, Minggu tanggal 05 Februari 2023.
Tak hanya pencabulan, para korban disuruh melihat aktivitas seksual tersangka bersama suaminya melalui cela jendela, serta diminta untuk menonton film porno.
Pada awalnya jumlah korban yang terlapor hanyalah 11 orang. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan olah TKP jumlahnya bertambah menjadi 17 orang. Para korban itu terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Mereka semua berusia 8 hingga 15 tahun.
“Kita melaksanakan kegiatan olah TKP. Tim Subdit IV Polda Jambi bersama tim inafis. Kami sudah mendapatkan nama-nama tambahan korban yang berjumlah 6 orang,” ujar Andri.
Meski demikian, tutur Andri, tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum melapor kejadian tersebut.***