Dihutan Pinggir Laut Bengkalis 30 Pekerja Migran Ilegal Diamankan

DAGANGBERITA.COM- Dihutan pinggir laut Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis -Riau. Sebanyak 30 orang Pekerja Migran Ilegal (PMI) gagal berangkat ke Malaysia. Setelahnya pasangan suami istri (Pasutri) turut diamankan.

Puluhan imigran diantaranya 25 orang warga Indonesia dan lima lagi asal Bangladesh ini diamankan saat akan diberangkatkan, Senin (11/9) sore.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro melalui Kasat Reskrim AKP Firman Fadhila menjelaskan, pengungkapan dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Tim SAR Cari Penambang Emas di Kuansing-Riau, Yang Tertimbun Tanah Longsor

"Pengungkapan dilakukan tim gabungan Sat Reskrim Polres Bengkalis bersama unit reskrim polsek bukit batu," jelas Firman, Rabu tanggal 13 september 2023 malam.

Tersangka dalam kasus PMI ilegal ini, jelas Firman seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) inisial SY. " Saat penangkapan suami SY, inisial SP (48) berhasil kabur ke dalam hutan," kata Firman.

Kronologisnya, lanjut Firman, sebelumnya pihaknya menerima laporan masyarakat. Selanjutnya dilakukan penyelidikan selama tiga hari.

Baca Juga: Masalah Berkurangnya Lahan Pangan dan Konflik Lahan Menjadi Isu Strategis di Kabupaten Kampar- Riau

" Informasi yang didapat ada beberapa orang warga indonesia dan beberapa orang warga negara asing pekerja imigran illegal akan berangkat ke Malaysia melalui jalur illegal," jelas Firman.

Selanjutnya, Kasatreskrim AKP Firman Fadhila SIK MM memerintahkan anggotanya berkoordinasi dengan unit Reskrim Polsek Bukit Batu untuk melakukan pengungkapan.

Hasil penyelidikan tim Opsnal, pada Senin (11/9) sekitar pukul 17.30 WIB dilakukan penggrebekan tempat para imigran di hutan pinggiran laut di Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis.

Baca Juga: Apakah Kamu Pernah Merasakan Gatal Dilubang Ekor

" Saat tiba di lokasi tim menemukan 30 orang PMI sedang menunggu jemputan untuk berangkat ke Malaysia," ucap Firman.

Hasil interogasi, para PMI mengakui mereka akan berangkat ke Malaysia dengan cara tidak resmi (illegal).

"Sebanyak 26 orang PMI mengaku mengurus keberangkatan kepada pasutri inisial SP dan SY," jelas Firman.