Sejarah dan Arti 8 Warna di Bendera LGBT Seperti yang Pernah Dikibarkan Chris Martin Coldplay Saat Konser

DAGANGBERITA.COM - Konser grup band asal Inggris, Coldplay mulai mendapat penolakan. Alasannya, grup ini mendukung LGBTQ.

Konser dijadwalkan pada Rabu, 15 November 2023. Bertempat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Indonesia. 

Konser ini bagian dari tur dunia 2023 di Asia. Konser bertajuk "Music of the Spheres".

Vokalis Coldplay, Chris Martin diketahui pernah melambaikan bendera Les­bian, Gay, Bisex­u­al, Trans­gen­der (LGBT) saat konser di Singapura pada 2017 lalu.

Chris Martin juga diketahui pernah mengibarkan bendera rainbow khas LGBT itu pada suatu konser di London, Inggris.

Bicara soal bendera LGBT, memang terdiri dari aneka warna cerah. Tiap warna memiliki arti. Ada 8 warna. Yaitu pink, merah, oranye, kuning, hijau, pirus, nila dan ungu.

Warna bendera LGBT

Baca Juga: Spesifikasi, Harga dan Tanggal Rilis Asus ROG Ally, PC Gaming Genggam yang Bakal Masuk Indonesia

Baca Juga: Belum Dewasa, Skip! Kata Pakar Kesehatan: Aroma, Rasa, Manfaat Meminum Air Mani dan Risiko Menelan Sperma

Baca Juga: Profil dan Biodata Chris Martin Coldplay: Usia, Istri, Anak, Zodiak, Agama, Harta, Klub Bola Favorit, dll

Baca Juga: Fakta dan Arti 'Paradise' Lagu Coldplay yang Jadi Soundtrack MTMA dan Traveller, Fantasi Wanita atau Alam?

Baca Juga: Kisah 'Ribut' Coldplay dengan BMTH karena Kontroversi Plagiat Cover Album Sampai Injak Meja dan Tendang Gelas

Sejarah Bendera LGBT
Awal munculnya bendera rainbow ini memiliki sejarah. Dikutip dari Britannica, cerita sejarah diawali sejak Juni 1969. Itulah sebabnya Juni dikenal sebagai bulan LGBT.

Bulan LGBT itu dirayakan setiap tahun untuk mengenang kerusuhan Stonewall di New York, Amerika Serikat pada Juni 1969.