DAGANGBERITA - Saat anda berjima atau berhubungan intim suami Istri ada waktu yang tepat untuk berjima, karena menurut beberapa sumber, ada waktu-waktu yang tepat untuk melakukan jima, di antaranya:
Pada pagi hari
waktu pagi hari merupakan waktu yang dianggap sebagai waktu yang sempurna untuk melakukan hubungan intim. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak penelitian yang mengatakan bahwa tingkat testosterone pada laki-laki lebih meningkat dan sangat mudah untuk merangsang mereka untuk melakukan hubungan intim.
Baca Juga: Ayah dan Bunda Ingat !! Berhubungan Intim Saat Posisi Keduanya Berdiri Dilarang Dalam Agama Islam
14 hari sebelum haid
Banyak penelitian yang mengatakan bahwa ada klitoris yang mengembang hingga samapi 20% lebih besar dari sebelumnya di masa-masa ini. Maka sangat mudah membuat para wanita mengalami orgasme.
Setelah melakukan olahraga
Berdasarkan penelitian di Universitas of Texas, mereka membandingkan reaksi wanita yang melakukan sepeda selama 20 menit, dengan wanita yang tidak melakukan olahraga. Hasilnya, aliran darah wanita pada area genital, 169% lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak melakukan olahraga.
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Jika Istri Meminta Berhubungan Intim
Setelah mengalami hari buruk
Hal buruk di hari yang buruk, merupakan trigger yang dapatk membuat manusia takut, trauma, dan sebagainya. Biasanya hal tersebut bisa merubah pola pikir mereka, sifat sampai dengan karakter mereka. Untuk bisa menenangkan diri kita karena suatu hal buruk yang terjadi, maka melakukan hubungan intim menjadi salah satu hal yang dapat membantu kalian dalam menetralkan diri karena masalah atau hari buruk tersebut.
Untuk waktunya sendiri, beberapa ahli tidak mematok hari apa yang pas untuk melakukan hubungan seksual, sehingga ada benefit lain yang di dapatkan. Namun tidak dengan Islam.
Menurut Islam sendiri, waktu yang pas untuk melaksanakan jima, ialah di malam Jumat. Untuk patokannya, ialah hari kamis malam jumat. Malam jumat sendiri merupakan malam yang sangat dimuliakan. Tidak hanya soal melakukan jima yang menjadi mulia, namun aktivitas kecil lain seperti membersihkan diri di malam jumat, juga sangat di anjurkan.
Untuk anjuran masalah waktu melakukan hubungan seksual, menurut para ulama, ialah harus berdasarkan kebiasaan Nabi, yang dituangkan dalam sebuah Hadist Riwayat An-Nasai, yakni melakukan hubungan seksual pada akhir malam, ataupun setelah sholat Tahajjud.
Oleh karenanya pada masa sahabat, mereka tidak memperbolehkan budak dan orang-orang yang belum baligh untuk masuk ke kamar mereka. Mengingat waktu tersebut mereka gunakan untuk melakukan hubungan seksual dengan Istri mereka.