Kota Kuno Taiping di Chongzuo Wisata Sejarah, Berikut Kisahnya

- Minggu, 5 Februari 2023 | 21:31 WIB
Kota Kuno Taiping di Chongzuo Wisata Sejarah
Kota Kuno Taiping di Chongzuo Wisata Sejarah

DAGANGBERITA.COM - kota Kuno Taiping di Chongzuo, Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan, diterangi dengan berbagai lampu warna-warni, dengan cemerlang menunjukkan kemegahan dan keagungannya dalam nuansa malam. Keindahan kota suasana khas Tiongkok di malam hari.

Baca Juga: Kota tua Tianshui Menawarkan Pemandangan Malam Yang Indah Dengan Bangunan Bersejarah

kota Kuno Taiping, kota Chongzuo, menjadi kota batu terlengkap dari Dinasti Ming di Guangxi (didirikan lebih dari 600 tahun yang lalu).

Dilansir dari World Web Wide ( 环球网 ) Ini adalah proyek wisata budaya yang menggabungkan karakteristik sejarah dan budaya dari kebangsaan Zhuang dan rumah tradisional di Guangxi.

Saat ini kota Kuno itu sudah kembali ramai oleh wisatawan setelah pembangunan selama 4 tahun. Gambar diatas menunjukkan kompleks wisata budaya kota Kuno Taiping, Chongzuo, Guangxi, dengan lentera dan kemeriahaan, menyambut turis dari seluruh negeri.

Baca Juga: Bersejarah dan Dibangun 1368 M, Kota Kuno 'Pingyao' Layak Untuk Anda Kunjungi

Untuk diketahui juga Dinasti Qing atau Dinasti Manchu adalah Dinasti kekaisaran terakhir di China yang kekuasaannya berlangsung antara 1644 hingga 1912. Selain Yuan, Qing juga disebut sebagai Dinasti asing yang pernah memerintah China. Selama hampir tiga abad berkuasa, Dinasti Qing menjelma menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.

Kota Kuno Taiping di Chongzuo Wisata Sejarah
Kota Kuno Taiping di Chongzuo Wisata Sejarah
Pada 1912, populasinya mencapai 432 juta jiwa dan menjadi negara terpadat di dunia. Dinasti Qing runtuh pada 1912, yang kemudian disusul dengan berdirinya Republik China.

Menjelang akhir kekuasaan Dinasti Ming, pemberontakan menjadi hal yang biasa di seluruh penjuru China. Pasukan Manchuria dari Asia timur laut pun turut melawan tentara Ming sejak 1616 dan menduduki beberapa kota di perbatasan utara China.

Baca Juga: Bersejarah! Tembok Kota Ming Xi'an Masa Dinasti Ming 1368-1644 Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Pada 1636, Huang Taiji, yang merupakan keturunan Wangsa Aisin-Gioro mendeklarasikan berdirinya Dinasti Qing. Setelah Beijing jatuh ke tangan pemimpin pemberontakan bernama Li Zicheng pada 1644, kaisar Ming terakhir, Chongzhen, memilih untuk bunuh diri. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Ming dan Li Zicheng mendirikan Dinasti Shun.

Namun, masih di tahun yang sama, pasukan Manchu melakukan invasi besar-besaran ke Beijing dan untuk mengalahkan Li Zicheng. Setelah itu, Dinasti Qing mulai berkuasa dan menyatakan sebagai pengganti Dinasti Ming. Kaisar Shunzhi kemudian menjadi kaisar China pertama dari Suku Manchu.

Setelah mengambil alih kekuasaan, Dinasti Qing menetapkan berbagai kebijakan yang mendiskriminasi orang-orang Han. Seperti contohnya memaksa orang-orang Han untuk berpakaian dan memotong rambut seperti bangsa Manchu. Apabila menolak, mereka akan langsung dijatuhi hukuman mati.

Dinasti Qing baru menguasai seluruh daratan China di bawah Kaisar Kangxi, setelah menghabisi keturunan Dinasti Ming pada 1664. Kaisar Kangxi kemudian memberlakukan kebijakan yang menguntungkan para petani. Caranya adalah dengan mengurangi beban pajak, memangkas kebutuhan pemerintahan, dan menghentikan korupsi.

Kaisar Kangxi juga berhasil menekan ancaman militer, memadamkan pemberontakan Han, merebut Taiwan, serta menghentikan upaya invasi oleh Tsar Rusia. Dari hasil perjanjian dengan Rusia pada 1689, Kaisar Kangxi berhasil memasukkan wilayah Siberia di bawah kendali China.

Halaman:

Editor: A. Muharram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X